Selasa, 06 Januari 2009

Begitu sulitkah membangkitkan harapan bagi seseorang?

Kisah ini saya ambil dari You’ve Got a Friend, edisi 23 Desember 2008


Dani adalah seorang yang masih muda, 20 tahun dari Medan. Dua tahun yang lalu dia lulus dari SMA dengan program IPA dengan nilai yang memuaskan. Bahkan Dani sempat diterima di dua universitas terkemuka di Indonesia, Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Sumatera Utara (USU). Kedua universitas itu memberikan kesempatan pada Dani untuk belajar di Kedokteran, tawaran yang tidak mudah di raih bagi anak lulusan SMA seusia Dani.

Namun, sungguh sangat disayangkan, keinginan Dani untuk melanjutkan pendidikan harus pupus karena terbentur masalah biaya. Orangtuanya yang bekerja serabutan tidak bisa mewujudkan harapan Dani. Saat itu Dani benar-benar down, putus asa, tidak bersemangat dalam menjalani hidup, bahkan menganggap Tuhan tidak adil.


Kisah Dani di atas mungkin hanya sebagian fakta di Indonesia tentang terputusnya harapan seorang anak untuk melanjutkan pendidikan karena masalah biaya, padahal dari segi kemampuan akademik seharusnya dia layak mendapatkannya. Namun, ini bukan hanya karena masalah ekonomi semata, ini masalah impian besar yang terenggut.

Saran dan do’a untuk Dani:

”Ya Allah, Engkau Maha Tahu, maka aku ikhlas hingga akhirnya aku temukan titik terang, karena Tuhan tidak tidur, Dia sedang mempersiapkan mental kita untuk bangkit.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar