Selasa, 06 Januari 2009

Duka seorang perempuan

Kisah ini saya ambil dari You’ve Got a Friend, Edisi Kamis 18 Desember 2008

Sudah 1,5 tahun usia pernikahan kami, dan sebelumnya kami telah mengalami proses pacaran hingga 8 tahun. Suatu hari aku akan ke luar kota untuk urusan bisnis, tapi ternyata pesawat delay, dan aku memutuskan untuk balik ke rumah dalam posisi hondphone masih nonaktif dan tidak memberitahukan pada suami perihal keterlambatan pesawat tersebut.

Sesampainya di rumah, aku sempat kaget, ternyata suamiku mengadakan dinner party tanpa sepengetahuanku. Anehnya, temen-temen suamiku memandangku dengan perasaan khawatir seperti menutupi sesuatu. Aku langsung menemui suamiku di kamar yang dulu menjadi kamar pengantin kami. Namun, kamar tersebut dalam keadaan terkunci. Dan aku mendengar suara suamiku bersama dengan seorang wanita. Aku memaksa suamiku untuk membukakan pintu kamar.

Betapa terkejutnya, aku melihat suamiku bersama seorang wanita penghibur di kamar yang dulu menjadi kamar pengantin kami.

Dan ternyata tidak hanya sekali itu saja suamiku melakukannya, menurut pengakuan salah seorang teman suamiku, dia sering melihat suamiku antar-jemput dengan beberapa wanita. Dalam kekwatiran, aku sempat berfikir agar suami melakukan Test HIV, tapi karena ketakutan yang sangat besar akan hasil test tersebut, maka test itu pun belum dilakukan.

Akhirnya, aku meminta bercerai dengan suamiku..

Ternyata, lamanya suatu hubungan pacaran tidak menjadi jaminan langgengnya hubungan pernikahan..

Suamiku, ada yang ingin aku sampaikan padamu, di malam ini lewat You’ve Got a Friend:

Mas, dimanapun kau berada, bersama siapapun... Aku masih mencintaimu, tapi aku tidak tahu bagaimana menjalani cinta kita ke depan”.


Sebuah pengakuan yang sangat menyentuh, khususnya bagi saya sebagai seorang wanita. Sudah semestinya kita mengenal lebih-dalam seseorang yang akan menjadi pasangan hidup kita nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar