Senin, 19 Januari 2009

Pecundang pun Bisa Menang?

Quitters can win if they know the right reason, the right way, and the right time to quit.”

Apakah kita boleh quit? Tentu boleh, dengan alasan yang tepat. Kita harus jujur pada diri sendiri. Apakah quit karena malas, tidak termotivasi, tidak tahan menderita, kurang ulet, ataukah kita quit karena setelah bekerja sangat keras dan berusaha dengan sungguh-sungguh sepenuh hati, tetapi apa yang kita lakukan ternyata tidak sejalan dengan value atau nilai-nilai hidup kita.

Tak sedikit orang mendaki tangga kesuksesan, dan setelah mencapai puncak tangga, ia baru sadar ternyata tangganya bersandar di tembok yang salah. Kenapa begitu? Kebanyakan kita tidak merancang hidup dengan hati-hati dan seksama, tidak punya peta kehidupan yang di susun dengan cara membuat daftar impian tertulis.

Sedangkan nilai hidup adalah apa yang kita yakini sebagai hal yang penting bagi hidup kita. Ia berperan sebagai kompas yang mengarahkan perahu kehidupan kita. Dengan nilai hidup sebagai fondasi, impian yang disusun tidak akan menyimpang dari tujuan hidup kita. Dengan demikian saat mencapai puncak kesuksesan kta justru akan semakin bersemangat dan bahagia. Jadi, ukurannya seberapa bahagia kita saat mencapai impian.

Nah, siapa bilang Quitters never win? Sering The Real Winner adalah mereka yang berani Quit.

The real Loser justru mereka yang bersikap keras berkata, “Never, never quit.”

Anda perlu hati-hati agar tidak menjadi pemenang diantara pecundang hanya karena Anda adalah yang paling tidak mau quit.

Sumber: Adi W. Gunawan, The Re-Educator & Mind Navigator. Majalah Intisari edisi Oktober 2008.


3 komentar:

  1. hmm...gt ya...

    yawes, ga jadi komen. diem aja :D

    BalasHapus
  2. teringat petuahnya si Salam Super "Mario Teguh", dia bilang suruh milih mana antara di borgol dengan besi ataukah di borgol yang di lapisi emas 24 karat?

    BalasHapus