Rabu, 07 Januari 2009

Sikap Toleransi Seorang Guru

Siang itu, sembari menunggu pemberangkatan kereta api menuju Kota Tegal, saya sempat berbincag-bincang dengan seorang laki-laki tua, berusia 55an tahun. Dari gerakan tubuhnya yang lambat, terlihat kalau dia masih dalam tahap penyembuhan dari strok yang dideritanya.

“Turun dimana mbak?”, sapaan pertama si Bapak tampak bersahabat.

Dari warna kulit dan wajahnya terlihat sekali kalau dia bukanlah orang Jawa, saya mulai tertarik mengetahui banyak hal tentangnya.

“Coba tebak… saya asli mana mbak?” Jawab Pak tua dengan senyum ramahnya memberiku kesempatan menebak.

”Iya, saya dari NTT, tepatnya di Ende. Sudah 25 tahun saya tinggal di Tegal.”

“Ya, saya punya keinginan untuk merantau waktu itu, hingga akhirnya saya tinggal dan berkeluarga di Tegal, sampai sekarang.”

Laki-laki ramah itu adalah seorang pensiunan guru SD di Pangkah. Namun kekagumanku bukan karena semangat merantaunya yang tinggi, tetapi pendidikan yang dia terapkan kepada muridnya. Dia seorang Katolik, tetapi mempunyai toleransi yang tinggi terhadap murid-muridnya yang beragama Islam. Pak tua itu meminta muridnya untuk membawa perlengkapan sholat, seperti mukena, sarung, sajadah, dll. Jadi setelah jam pelajaran usai, murid-muridnya tidak dijinkan pulang sebelum melaksanakan ibadah shalat.

Salah satu sikap yang patut kita teladani bersama sebagai warganegara yang hidup di negara yang penuh dengan keberagaman.

Pengeboman-pengeboman yang marak terjadi di negara kita menunjukkan betapa semakin menipisnya rasa cinta terhadap sesama, lack of love, sehingga sikap toleransi tidak ada.

Menumbuhkan sikap toleransi ini hendaknya dimulai dari diri sendiri, karena bukan tidak mungkin dengan semakin meningkatnya kesadaran bertoleransi, maka Indonesia tumbuh menjadi negara yang aman dan mendapat kepercayaan dari dunia.


3 komentar:

  1. Semoga postingannya diliat sama orang-orang israel ya mba'...

    BalasHapus
  2. Yuup, betul bgt mas satrio, sikap toleransi harus di pupuk mulai dari lini yang paling kecil sekalipun. karena perubahan besar justru dimulai dari yang kecil .
    Teman2 hacker kita juga udah pada merusak situs2 dr israel kok, ya kebanyakan mrka dari negara2 islam seperti uni Emirat Arab, bahkan Indonesia.
    Ok, Makasih atas comment-nya ya Satrio..

    BalasHapus
  3. sikap toleransi demikian memang baik, tp perlu diingat!!! seandainya seorang ayah melarang anaknya unt melakukan / tdk melakukan sesuatu bukan berarti itu tidak baik kan!!!

    BalasHapus