Senin, 12 Januari 2009

Kisah Nona

Tulisan ini saya ambil dari You’ve Got a Friend, edisi Jum’at 09 Januari 2009

Nona, sejak kecil sudah menjadi saksi kekerasan ayahnya. Bukan hanya ibunya saja yang mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dari sang ayah, tetapi Nina dan saudara-saudaranya pun demikian. Bahkan Nona pernah menyaksikan sang ibu mengorbankan nyawa demi melindungi anak-anaknya dari kekerasan sang ayah.

Perlakuan yang diterima Nona sejak kecil sangat mempengaruhi perkembangan psikisnya. Nona tumbuh menjadi perempuan yang membenci laki-laki. Bukan hal yang mudah bagi seorang Nona untuk mencintai seorang laki-laki, trauma di waktu kecil membuatnya takut hal serupa juga akan terjadi pada dirinya. Akhirnya periode tahun 2006-2008 Nona mengenal seorang laki-laki dan menjalin hubungan yang lebih serius..

Nona mencintai laki-laki itu lebih dari segala-galanya, apalagi sang kekasih mempunyai pengalaman yang pahit juga. Beberapa kali kekasihnya mengalami kegagalan dalam membina rumah tangga. Perasaan cinta pada kekasihnya membuat Nona menyerahkan segala-galanya.

Namun apa yang diberikan oleh Nona selamanya tidak bisa mencukupi rasa cinta kekasihnya itu. Beberapa kali laki-laki itu menyakiti perasaan Nona, bahkan laki-laki itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena telah menghamili mantan pacarnya yang dulu.


Kisah Nona diatas paling tidak dapat membuka mata hati kita, mengasah kepekaan hati bahwa sebagai makhluk Tuhan kita harus senantiasa mengucap rasa syukur terhadap apa pun yang Tuhan berikan, karena hidup kita istimewa. Sebenarnya Tuhan selalu membawa kita ke tempat yang jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Semangat tidak pantang menyerah Nona adalah salah satu sumber kekuatan baginya hingga dia mampu bertahan sampai sekarang. Dia yakin bahwa Tuhan akan memberikan sesuatu yang indah pada waktunya, God creates everything’s perfect at His-time.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar